Analisis dan Kiat-kiat Trading untuk Yen Jepang

Uji level harga 157,52 terjadi ketika indikator MACD telah bergerak turun secara signifikan dari level nol, membatasi potensi penurunan pasangan ini—terutama dalam konteks tren naik pasangan ini. Oleh karena itu, saya tidak menjual dolar dan melewatkan seluruh pergerakan turun.

Koreksi akhir tahun pasangan ini menjadi sinyal penting, menyoroti bahwa tindakan Bank of Japan di tahun mendatang akan tetap diawasi ketat oleh para trader. Oleh karena itu, tidak bijaksana untuk bertaruh besar pada kelemahan yen, karena menunggu pernyataan baru dari regulator. Namun, dolar AS, yang akan terus diminati tahun depan, juga memerlukan pengembangan strategi penguatan USD/JPY jangka panjang yang lebih matang. Sikap netral di akhir tahun tampaknya paling bijaksana, terutama karena trader tidak mungkin membuat keputusan signifikan pada saat ini.

Untuk strategi intraday, saya akan lebih mengandalkan Skenario #2.

Skenario Pembelian

Skenario #1: Hari ini, saya berencana membeli USD/JPY setelah mencapai titik entri 156,52 (garis hijau pada grafik) dengan target 157,01 (garis hijau yang lebih tebal pada grafik). Di sekitar 157,01, saya berencana keluar dari posisi beli dan membuka trading jual ke arah sebaliknya (menargetkan pergerakan 30–35 poin ke arah sebaliknya). Sebaiknya bertaruh pada pertumbuhan pasangan yang berkelanjutan dan membeli saat terjadi koreksi. Penting! Sebelum membeli, pastikan indikator MACD berada di atas level nol dan baru mulai naik.

Skenario #2: Saya juga berencana membeli USD/JPY hari ini setelah dua kali pengujian berturut-turut pada level harga 156,13, asalkan indikator MACD berada di zona oversold. Ini akan membatasi potensi penurunan pasangan dan mengarah pada pembalikan pasar ke atas. Pertumbuhan dapat diharapkan menuju level berlawanan 156,52 dan 157,01.

Skenario Penjualan

Skenario #1: Saya berencana menjual USD/JPY hari ini hanya setelah menembus di bawah level 156,13 (garis merah pada grafik), yang akan menyebabkan penurunan cepat pada pasangan. Target utama bagi penjual adalah 155,64, di mana saya berencana keluar dari trading jual dan segera membuka trading beli ke arah sebaliknya (menargetkan pergerakan 20–25 poin ke arah sebaliknya). Tekanan pada pasangan tidak mungkin kembali hari ini. Penting! Sebelum menjual, pastikan indikator MACD berada di bawah level nol dan baru mulai turun.

Skenario #2: Saya juga berencana menjual USD/JPY hari ini setelah dua kali pengujian berturut-turut pada level harga 156,52, asalkan indikator MACD berada di zona overbought. Ini akan membatasi potensi kenaikan pasangan dan mengarah pada pembalikan pasar ke bawah. Penurunan dapat diharapkan menuju level berlawanan 156,13 dan 155,64.

Apa yang ada pada grafik:

• Garis Hijau Tipis: Harga masuk untuk membeli instrumen.
• Garis Hijau Tebal: Harga estimasi untuk menetapkan Take Profit atau memperbaiki keuntungan secara manual, karena pertumbuhan lebih lanjut di atas level ini tidak mungkin terjadi.
• Garis Merah Tipis: Harga masuk untuk menjual instrumen.
• Garis Merah Tebal: Harga estimasi untuk menetapkan Take Profit atau memperbaiki keuntungan secara manual, karena penurunan lebih lanjut di bawah level ini tidak mungkin terjadi.
• Indikator MACD: Saat memasuki pasar, fokuslah pada zona overbought dan oversold.

Catatan Penting

Trader forex pemula harus sangat berhati-hati saat membuat keputusan memasuki pasar. Disarankan untuk tidak memasuki pasar sebelum rilis laporan fundamental utama untuk menghindari fluktuasi harga yang tajam. Jika trading selama rilis berita, selalu gunakan stop loss untuk meminimalkan kerugian. Tanpa stop loss, Anda dapat dengan cepat kehilangan seluruh deposit Anda, terutama saat trading dalam volume besar.

Ingatlah bahwa trading yang sukses memerlukan rencana trading yang jelas, seperti yang disajikan di atas. Keputusan trading spontan berdasarkan kondisi pasar saat ini secara inheren merupakan strategi yang merugikan bagi trader intraday.