17.01.202420:45:00UTC+00Dolar Naik Lebih Tinggi Dibandingkan Mata Uang Utama Lainnya Didukung Data Ekonomi Yang Kuat

Dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada hari Rabu di tengah memudarnya prospek penurunan suku bunga pada bulan Maret setelah data menunjukkan penjualan ritel yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Desember.

Data dari Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel di AS naik 0,6% di bulan Desember setelah naik 0,3% di bulan November. Para ekonom memperkirakan penjualan ritel akan naik sebesar 0,4%.

Laporan terpisah dari Departemen Perdagangan menunjukkan inventaris bisnis turun 0,1% di bulan November, sesuai dengan penurunan yang terlihat di bulan Oktober serta perkiraan ekonom.

Sebuah laporan yang dirilis oleh Federal Reserve menunjukkan produksi industri di AS naik tipis 0,1% pada bulan Desember.

National Association of Home Builders merilis laporan yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam kepercayaan pembangun rumah di AS pada bulan Januari.

Laporan tersebut mengatakan Indeks Pasar Perumahan NAHB/Wells Fargo melonjak menjadi 44 di bulan Januari dari 37 di bulan Desember. Para ekonom memperkirakan indeks akan naik ke 39.

Data yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga impor di AS secara tak terduga tidak berubah di bulan Desember, setelah turun sebesar 0,5% di bulan November.

Indeks dolar, yang melonjak ke 103,69 pada hari sebelumnya, naik tipis di 103,38 beberapa waktu lalu.

Terhadap Euro, dolar menguat ke 1,0846 pagi ini, namun mengurangi kenaikan seiring berjalannya hari dan berada di 1,0883, turun sedikit dari penutupan sebelumnya.

Terhadap mata uang Jepang, dolar menguat pada 148,19 yen, naik dari 147,19 yen. Dolar menguat menjadi 0,6551 terhadap Aussie. Dolar menguat terhadap franc Swiss, mencapai CHF 0,8646 per unit, dan diperdagangkan lebih tinggi terhadap Loonie pada C$1,3512.