17.01.202419:28:00UTC+00Minyak Mentah Berjangka WTI Ditutup Naik Jelang Rilis Data Persediaan

Meskipun data PDB kuartal keempat dari Tiongkok lemah, harga minyak berjangka ditutup lebih tinggi pada hari Rabu, menjelang rilis data persediaan minyak mentah mingguan. Kekhawatiran terhadap prospek permintaan minyak, dan penguatan dolar membatasi kenaikan harga minyak. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk bulan Februari ditutup naik sebesar $0,16 pada $72,56 per barel. Minyak mentah berjangka Brent turun $0,26 atau 0,33% menjadi $78,03 per barel beberapa waktu lalu. Kekhawatiran atas prospek permintaan energi masih ada karena Tiongkok melaporkan kenaikan PDB kuartal keempat sebesar 5,2%, lebih rendah dari perkiraan kenaikan sebesar 5,3%. Sementara itu, OPEC menegaskan kembali bahwa permintaan minyak akan meningkat sebesar 2,2 juta barel per hari pada tahun ini, dibandingkan tahun 2023. OPEC memperkirakan permintaan minyak akan meningkat sebesar 1,8 juta barel per hari pada tahun depan. Kelompok OPEC memproduksi 26,7 juta barel minyak mentah per hari pada bulan Desember, naik dari 26,628 juta barel minyak mentah per hari pada bulan sebelumnya. Menurut Craig Erlam, Analis Pasar Senior di OANDA, Inggris & EMEA, harga minyak turun pada hari sebelumnya karena data Tiongkok yang mengecewakan dan meluasnya sentimen risk-off di pasar, yang disebabkan melemahnya ekspektasi para trader terhadap penurunan suku bunga. Data persediaan mingguan dari American Petroleum Institute (API) akan dirilis hari ini. Laporan minyak mingguan dari Badan Informasi Energi (EIA) akan dirilis pada Kamis pagi.