15.01.202409:16:00UTC+00Minyak Diperdagangkan Lebih Lemah dalam Pandangan yang Hati-Hati

Harga minyak diperdagangkan lebih rendah pada hari Senin setelah melonjak lebih dari 2% pada pekan sebelumnya hingga menyentuh level intraday tertinggi tahun ini setelah Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangan terhadap pasukan Houthi di Yaman sebagai pembalasan atas serangan yang dilakukan oleh kelompok yang didukung oleh Iran terhadap pelayaran di Laut Merah.

Patokan minyak mentah berjangka Brent tergelincir 0,7% menjadi $77,76 per barel, sementara minyak mentah berjangka WTI turun 0,7% menjadi $72,22.

Para investor tidak melihat adanya dampak pada pasokan meskipun terdapat peningkatan ketegangan di Timur Tengah.

Di Laut Merah Selatan pada hari Minggu, sebuah pesawat tempur AS dengan terampil menggagalkan rudal anti-kapal yang diarahkan ke kapal Angkatan Laut Amerika di Laut Merah Selatan pada hari Minggu.

Kelompok Houthi mengancam akan memberikan "respon yang kuat dan efektif", yang berpotensi meningkatkan situasi yang telah membuat beberapa operator pelayaran menangguhkan rute melalui Laut Merah.

Ini adalah pekan yang sibuk untuk pasar, dengan sejumlah data AS dan Tiongkok dan pendapatan perusahaan yang cenderung menarik perhatian investor.

Setelah para pejabat pada pekan lalu berusaha untuk meredam ekspektasi penurunan suku bunga yang membayangi, para investor kini menantikan laporan penjualan ritel, produksi industri, harga impor dan ekspor, pembangunan rumah, dan sentimen konsumen di AS, serta pidato dari Christopher Waller, Gubernur Federal Reserve, pekan ini untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.